Jumat, 13 November 2009

Kodok Tebu Bahaya Internasional


Para pejabat di Australia Barat meminta militer dikerahkan untuk menghentikan serbuan kodok tebu.

Hewan amfibi itu menyebar seperti wabah di seluruh kawasan tropis di Australia sejak didatangkan ke negara ini pada tahun 1930-an.

Kodok tebu pertama kali didatangkan ke Australia dari Hawaii untuk memusnahkan kumbang tebu, namun spesies itu kini membawa dampak yang menghancurkan terhadap kehidupan liar Australia.

Jumlah kodok tebu diperkirakan 100 juta diseluruh kawasan tropis Australia.

Barisan kodok

Kawanan kodok telah mencapai pinggiran kota Darwin di Northern Territory.

Dari seberang perbatasan, para pejabat negara bagian Australia Barat mengamati dengan perasaan amat risau.

Para pemerintah negara bagian menulis ke pemerintah federal di Canbera, guna meminta izin untuk mengerahkan pasukan sebagai barisan pertahanan utama mereka.

Sebagian besar pedalaman Australia Barat tidak bisa dihuni dan tidak mudah dijangkau.

Di kawasan terpencil seperti itu, sumber daya militer mungkin sangat berguna.

Racun mematikan

Kodok tebu memiliki ukuran tubuh besar dan kulitnya berkutil. Spesies ini menimbulkan dampak menghancurkan bagi satwa liar Australia.

Kodok ini memiliki racun yang begitu keras, sehinggga bisa mematikan buaya, ular, dan pemangsa lain dalam beberapa menit saja.

Semua upaya untuk memerangi penyebarang kodok tebu sejauh ini gagal.

Tidak seorang pun bisa memastikan cara yang paling ampuh untuk menghentikan mereka.

Seorang anggota parlemen federal Australia pernah mengusulkan agar warga memukuli kodok itu dengan stik golf atau pemukul kriket.

Kelompok pecinta satwa mengatakan, cara manusiawi untuk memusnahkan kodok penyerbu itu adalah memasukkan mereka ke lemari pembeku hingga mati.

Katak tebu pertama kali dilepaskan di Queensland dan sejak saat itu berkembang menjadi jutaan ekor dan bergerak ke seluruh Australia.

Mereka cepat sekali berkembang biak. Ada yang memperkirakan jumlah mereka mencapai 200 juta ekor.

Mereka tidak diragukan lagi menimbulkan dampak bagi lingkungan.map

Mereka meracuni banyak satwa asli, termasuk buaya yang mati setelah melahap mereka.

Populasi sebagian ular, katak dan hewan kecil berkantung juga sangat menderita akibat katak ini.

Seorang anggota parlemen Northern Territory pernah mengatakan, katak itu sudah sangat mengancam sehingga wara seyogyanya menyerang mereka dengan tongkat golf untuk mengendalikan jumlah mereka.