Sabtu, 21 Maret 2009

Pembuatan Ekstrak Kompos Kulit Singkong

Pupuk merupakan zat yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik. Pupuk dapat dibuat dari bahan organik maupun bahan anorganik. Salah satu contoh dari pupuk organik adalah pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan hasil penguraian bahan organik. Proses penguraiannya dapat dipercepat oleh mikroorganisme.

Kulit singkong dapat diproses menjadi pupuk organik yang kemudian disebut dengan pupuk kompos. Menurut penelitian (Akanbi, 2007) kompos kulit singkong bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tumbuhan dan berpotensi sebagai insektisida tumbuhan. Penggunaan pupuk kompos kulit singkong ini, memiliki banyak keuntungan diantaranya adalah mengurangi permasalahan limbah dan meningkatkan nilai jual dari kulit singkong itu sendiri karena digunakan sebagai pupuk.

Pemberian pupuk melalui penyemprotan adalah suatu cara yang efektif untuk memperbaiki kekurangan dan ketidakmampuan tanah untuk memindahan nutrisi ke tanaman. Oleh karena itu, pupuk kompos yang telah dibuat kemudian di ekstrak menggunakan air yang kemudian ekstrak tersebut dinamakan ekstrak kompos kulit singkong.



Cara pembuatan ekstrak kompos kulit singkong (Akanbi, 2007):

Berdasarkan hasil penelitian (Akanbi, 2007), pupuk kompos dapat dibuat ke dalam bentuk ekstrak kompos (cair). Aplikasi dari penerapan ekstrak kompos tersebut digunakan dalam bentuk penyemprotan pada daun tanaman telfairia occidentalis. Ekstrak dari pupuk kompos tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi dan insektisida tumbuhan bagi tanaman telfairia occidentalis. Dalam semua perbandingan pengenceran, perbandingan 1: 2 (v/v) (1 bagian dari ekstraks kompos dengan 2 bagian volume air) secara konsisten lebih baik dari perbandingan lainnya. Pengerumunan hama serangga lebih banyak pada perlakuan tanaman yang tidak disemprot dengan salah satu dari ekstrak kompos.

Referensi:

Akanbi, et al. (2007). “The Use of Compost Extract as Foliar Spray Nutrient Source and Botanical Insecticide in Telfairia occidentalis”. World Journal of Agricultural Sciences. 3, (5), 642-652.