Minggu, 25 Oktober 2009

Warna




Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.

Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.

Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.

Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna).

Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.

Pengelompokan

1. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.

2. Warna kontras, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.

3. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.

4. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna sejuk mengesankan jarak yang jauh.

Warna primer
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer.

Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:

1. Merah (seperti darah)
2. Biru (seperti langit atau laut)
3. Kuning (seperti kuning telur)

Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Akan tetapi secara teknis, merah - kuning - biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer. Tiga warna pigmen primer adalah magenta, kuning dan cyan. (Oleh karena itu apabila menyebut "merah, kuning, biru" sebagai warna pigmen primer, maka "merah" adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan "magenta" sedangkan "biru" adalah cara yang kurang akurat untuk menyebutkan "cyan"). Biru dan hijau adalah warna sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer dalam cahaya, bersama dengan merah.

Warna sekunder
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer dalam sebuah ruang warna. Contohnya seperti di bawah ini.
[sunting] Warna cahaya (RGB)

merah (●) + hijau (●) = kuning (●)
merah (●) + biru (●) = magenta (●)
hijau (●) + biru (●) = cyan (●)

[sunting] Rumusan Warna Tradisional dalam Seni Lukis (RYB)

biru (●) + kuning (●) = hijau (●)
biru (●) + merah (●) = ungu (●)
kuning (●) + merah (●) = jingga/orange(●)


Pada prinsipnya teori untuk pigmen seharusnya bisa diterapkan untuk warna cat juga. Tetapi cat yang mula-mula dipakai, pencampurannya dilakukan jauh sebelum adanya ilmu pengetahuan warna modern, dan karena pigmen yang tersedia pada masa itu juga terbatas. Khususnya warna pigmen cyan dan magenta alami sulit didapat, oleh karena itu dipakai warna biru dan merah. Dengan demikian sampai saat ini secara luas diajarkan bahwa merah, kuning dan biru adalah warna primer sedangkan jingga/orange, hijau dan ungu adalah warna sekunder.

Warna tersier
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Warna tersier adalah warna yang dihasilkan dari campuran satu warna primer dengan satu warna sekunder dalam sebuah ruang warna.
Warna Cat (RYB)
Warna primer, sekunder dan tersier dalam lingkaran warna RYB.
biru (●) + hijau (●) = aquamarine (●)
hijau (●) + kuning (●) = chartreuse (●)
kuning (●) + jingga (●) = marigold (●)
jingga (●) + merah (●) = vermilion (●)
merah (●) + ungu (●) = magenta (●)
ungu (●) + biru (●) = violet (●)


[sunting] Warna Cahaya (RGB)
merah (●) + kuning (●) = jingga (●)
hijau (●) + kuning (●) = chartreuse (●)
hijau (●) + cyan (●) = aquamarine (●)
biru (●) + cyan (●) = azure (●)
biru (●) + magenta (●) = violet (●)
merah (●) + magenta (●) = fuchsia (●)
[sunting] Warna Pigmen (CMY)
Lingkaran warna CMY
cyan (●) + biru (●) = azure (●)
magenta (●) + biru (●) = violet (●)
magenta (●) + merah (●) = fuchsia (●)
kuning (●) + merah (●) = jingga (●)
kuning (●) + hijau (●) = chartreuse (●)
cyan (●) + hijau (●) = aquamarine (●)
Pemakaian istilah

Istilah "warna tersier" pada awalnya dicetuskan merujuk pada warna-warna "netral"; yang dibuat dengan mencampur tiga warna primer dalam sebuah ruang warna. Ini akan menghasilkan warna putih atau kelabu, dalam sitem warna cahaya additif, sedangkan dalam sistem warna subtraktif pada pigmen atau cat akan menghasilkan coklat, kelabu atau hitam. Pengertian seperti ini masih umum dalam banyak tulisan-tulisan teknis.

Untuk menghindari kerancuan, banyak para profesional memilih menggunakan istilah "warna intermediate".

Sabtu, 24 Oktober 2009

Larutan Elektrolit menghantarkan Listrik

bahan:

-baterai
-lampu LED
- jepit
-kabel
- air elektrolit

Virus



virus Aksika? Virus “open source” yang satu itu memang memiliki banyak sekali varian. Tidak heran karena source code-nya memang disedia kan bebas di Internet, jadi siapapun dapat dengan mudah mengubah dan meng-compile source code-nya dan jadilah varian baru.

Berawal dari kemudahan itulah, banyak virus maker ataupun programer pemula mencoba–coba untuk membuat virus tanpa perlu repot. Paling yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan seputar operating system dan programming.

Namun kemudahan itu belum seberapa, bila dibandingkan dengan menggunakan program Virus Generator. Dari namanya saja, kita sudah dapat mengira kegunaan dari program tersebut. Ya, Virus Generator merupakan program untuk dapat membuat virus secara mudah dan instan.

Bermula dari sampel sebuah virus yang lumayan banyak dikirimkan oleh pembaca kepada kami. PC Media Antivirus mengenalnya dengan nama Gen.FFE-Fajar, namun antivirus lain ada juga yang menyebutnya dengan nama Brontok.D. Dengan penyelidikan sederhana akhirnya diketahui bahwa virus tersebut dibuat menggunakan Virus Generator.

Fast Firus Engine (FFE)
Pembuat Generator tersebut menamakan program buatannya itu dengan nama Fast Firus Engine. Seperti yang terlihat pada program ataupun situs pembuatnya, ia memberitahukan bahwa program ini hanya untuk tujuan pembelajaran dan tidak untuk tindakan merusak. Namun tetap saja, bila program ini sudah jatuh ke tangan yang salah, pasti akan digunakan untuk pengrusakan.

Virus Generator ini dibuat menggunakan bahasa Visual Basic dan di-compress menggunakan packer tELock. Dalam paketnya terdapat dua buah file, yakni Fast Firus Engine.exe dan data.ex_. Fast Firus Engine. exe merupakan program utama dalam pembuatan virusnya dan sementara file data.ex_ sebenarnya merupakan badan virus asli yang belum dimodifi kasi.

Saat file Fast Firus Engine.exe dijalankan, maka pengguna akan dihadapkan pada sebuah interface. Anda hanya disuruh mengisikan nama virus, nama pembuat, dan pesan-pesannya. Lalu dengan menekan tombol Generate, maka jadilah virus Anda.

Cara kerja dari Generator tersebut sebenarnya sangat sederhana. Ia hanya menambahkan data yang Anda masukkan tadi ke bagian akhir file virus asli (data.ex_). Nantinya informasi tersebut digunakan oleh virus dalam proses infeksi.

Bagaimana Virus Menginfeksi?
Virus hasil ciptaan FFE memang terlihat sederhana. Sama seperti Generatornya, ia juga dibuat menggunakan bahasa Visual Basic yang di-compile dengan metode Native- Code. Lalu di compress menggunakan tELock agar ukurannya semakin kecil. Virus ini memiliki ukuran tubuh asli sebesar 55.296 bytes.

Saat virus kali pertama dieksekusi, ia akan membuat beberapa file induk di beberapa lokasi. Seperti di direktori \%WINDOWS%\, akan terdapat file dengan nama.exe, Win32 exe, activex.exe, dan %virusname% (nama virus sesuai yang diisikan oleh sang pembuatnya pada Generator). Di \%WINDOWS%\ %system32%\ akan terdapat file copy.pif, _default.pif, dan surif.bin. Selain itu, ia juga mengubah atau membuat file Oeminfo.ini yang merupakan bagian dari System Properties. Jadi apabila komputer Anda terinfeksi oleh virus hasil generate dari FFE, maka pada System Properties akan terdapat tulisan “Generated by Fast Firus Engine”.

Di direktori \%WINDOWS%\%System%\ akan terdapat beberapa file induk lagi yang menggunakan nama yang sama seperti file system milik Windows, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass.exe, smss.exe, svchost. exe, dan winlogon.exe.

Dan tak lupa, pada root drive pun akan terdapat file dengan nama “baca euy.txt” yang berisikan pesan–pesan dari si pembuat virus. Jadi pada saat membuat virus dengan menggunakan Generator tersebut, maka pembuatnya akan disuguhkan beberapa kotak input, seperti Author of the virus, Name of the virus, dan Messages. Nah, isi dari kotak messages ini yang nantinya ditampilkan pada file “baca euy.txt” tersebut.

Setelah virus berhasil meng-copy-kan file induknya ke dalam sistem tersebut, ia akan menjalankan file induk tadi, sehingga pada memory akan terdapat beberapa process virus, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass. exe, smss.exe, svchost.exe, dan winlogon.exe. Nama process yang mirip dengan process/services milik Windows tersebut mungkin sengaja untuk mengecoh user. Untuk membedakannya, Anda dapat melihat path atau lokasi process tersebut dijalankan. Process virus ini biasanya berjalan di direktori System sementara process/services milik Windows yang running biasanya berasal dari direktori System32.

Mengubah Registry
Virus ini menambahkan beberapa item startup pada registry agar pada saat memulai Windows ia dapat running secara otomatis atau untuk mengubah setting-an Windows agar sesuai keinginannya. Informasi mengenai registry yang diubahnya tidak akan dapat dengan mudah kita lihat karena dalam kondisi terenkripsi.

Yang ia ubah adalah seperti nilai dari item Userinit, yakni dengan menambahkan parameter ke file induk. Pada key HKEY_CURRENT_ USER\Software\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Windows\Load juga akan diubah itemnya agar mengarah ke file induknya dengan nama Activex.exe. Pada HKEY_CURRENT_USER \Software\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Run\ akan terdapat item baru dengan nama present. Key HKEY_ LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Microsoft\ Windows\CurrentVersion\Run\ akan terdapat item baru juga dengan nama Default dan %username%, username di sini merupakan nama user yang sedang aktif saat itu.

Virus hasil generate dari FFE juga mengubah shell extension untuk file .exe, yakni dengan mengubah type information dari Application menjadi File Folder. Setting-an folder Options juga diubah agar tidak menampilkan extension dan setiap fi le dengan attribut hidden. Dan agar dapat aktif pada safe-mode, ia pun mengubah nilai dari item SafeBoot.

Dengan menggunakan bantuan registry Image File Execution Options, virus ini juga menambahkan item baru pada section tersebut dengan nama cmd.exe, msconfi g.exe, regedit.exe, dan taskmgr.exe. Maksudnya adalah agar setiap user yang mengakses program dengan nama file seperti itu, maka akan di-bypass oleh Windows dan dialihkan ke file induk si virus.

Bagaimana Virus Menyebar?
Virus ini dapat menyebar melalui media penyimpan data seperti flash disk. Saat Anda mencolokkan flash disk pada komputer yang terinfeksi, maka pada flash disk tersebut akan terdapat beberapa file baru, seperti explorer.exe, %virusname%.exe, dan msvbvm60.dll. Juga beberapa file pendukung seperti desktop.ini, autorun.inf agar ia dapat running otomatis pada saat mengakses flash disk tersebut.

File virus lainnya pun disimpan pada direktori baru di flash disk tersebut dengan nama Recycled yang berisikan file Firus.pif dan Folder.htt. Kesemua file virus tersebut dalam kondisi hidden sehingga tidak terlihat.

Virus Beraksi
Untuk dapat bertahan hidup, virus ini pun akan mencoba untuk memblok setiap program yang tidak ia inginkan seperti tools atau program antivirus termasuk PCMAV. Sama seperti halnya data registry yang diubah, data mengenai program apa saja yang diblok olehnya juga terdapat dalam tubuhnya dalam kondisi terenkripsi.

Jadi, saat virus sudah stay di memory, ia akan memonitor setiap program yang diakses oleh user, yakni dengan membaca nama file dan juga caption Window. Beberapa nama file antivirus yang dicoba untuk dibloknya adalah nav.exe, avgcc.exe, njeeves.exe, ccapps.exe, ccapp.exe, kav.exe, nvcoas.exe, avp32.exe, dan masih banyak lagi yang lainnya. Termasuk beberapa program setup atau installer juga tidak dapat dijalankan pada komputer terinfeksi.
Pencegahan dan Penanggulangan
PC Media Antivirus RC19 ini dapat membersihkan komputer terinfeksi secara tuntas dan akurat 100% setiap virus yang dibuat dengan menggunakan Fast Firus Generator. Untuk menghindari aksi blok oleh virus terhadap PCMAV, silakan Anda rename terlebih dahulu file PCMAV misalnya PCMAV-CLN.EXE menjadi MERDEKA.EXE.

Jumat, 16 Oktober 2009

Kembang Api




kembang api Pernahkah kamu melihat pertunjukan kembang api? Siapa sih yang tidak suka melihat pertunjukkan kembang api yang penuh dengan kemilau warna-warni cahaya dengan berbagai bentuk?

Dalam hati kamu pasti sempat bertanya, bagaimana sih cara kerja dan cara membuat kembang api itu? Kembang api berada dalam golongan “Low Explosive” yang dipergunakan untuk tujuan hiburan. Kembang api diyakini berasal dari China pada abad ke 12 sebagai hasil samping penemuan bubuk hitam (gundpowder) dan pada saat itu dipakai untuk mengusir roh jahat dan mengisi perayaan tahun baru China dan festival bulan.

Kembang api umumnya terbuat dari kertas atau tanah liat berbentuk silinder atau bola. Kembang api berbentuk silinder didalamya kemungkinan terdapat silinder-silinder kertas lagi, dan disusun sedemikian rupa sehingga apabila kembang api tersebut disulut maka akan diperoleh bentuk, warna, dan suara yang diinginkan

kembangapi-1Komposisi Kembang Api

Terdapat 5 komposisi utama kembang api yaitu: Binder, Oksidator, Reduktor, Agen Pemberi Warna, dan Regulator. Fungsi masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

Binder
Binder berfungsi untuk agen pengikat sehingga seluruh bahan pembuat kembang api dapat dijadikan campuran berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan adalah dextrin.

Regulator
Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada kembang api. Semakin besar luas permukaan logam maka semakin cepat reaksi akan berlangsung.

Fuel
Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel pada kembang api. Fuel akan melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan oksidator tereduksi, selama proses ini berlangsung maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk produk yang lebih stabil, peristiwa pembakaran ini hanya memerlukan sedikit energi agar reaksinya berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan dihasilkan energi yang cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material lain sehingga terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya cahaya kembang api.

Oksidator
Oksidator diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses pembakaran. Bahan oksidator yang dipakai biasanya dari golongan nitrat, klorat, ataupun perklorat. Awalnya nitrat dipakai sebagai bahan oksidator dan senyawa yang sering dipakai adalah kalium nitrat. Penguraian kalium nitrat adalah sebagai berikut:

2 KNO3 -> K2O + N2 + 2.5 O2

Tidak semua oksigen dari KNO3 diubah menjadi oksigen, dan reaksi berjalan tidak begitu ekstrim sehingga mudah di control. Hal ini menyebabkan nitrat dipakai sebagai reaksi awal penyulutan kembang api agar kembang api sampai di angkasa.

Untuk mendapatkan reaksi yang ekstrim (dalam arti kecepatan dan menghasilkan panas yang cukup) maka diperlukan oksidator yang lebih kuat dibandingkan nitrat. Ingat agar kembang api dapat menghasilkan kilatan cahaya maka kita harus membuat ion logam agen pemberi warna tereksitasi untuk itulah diperlukan suhu yang tinggi.

Klorat merupakan oksidator yang lebih baik dibandingkan dengan nirat, reaksi yang terjadi sangat ekplosif dan menghasilkan suhu yang tinggi selain itu semua oksigen dalam klorat dapat diubah menjadi oksigen. Memberikan oksigen dengan jumlah yang cukup untuk proses pembakaran pada kembang api.

2 KClO3 -> 2KCl + 3 O2

Sayangnya klorat tidak stabil dan diperlukan penanganan khusus dalam proses pembuatan kembang api, beberapa senyawa klorat dapat meledak ketika dijatuhkan ke tanah. Oleh sebab itu penggunaan klorat digantikan oleh perklorat. Perklorat sekarang banyak dipakai pada industri kembag apai karena stabil dan bereaksi sama ekstrimnya dengan klorat.

KClO4 -> KCl + 2O2

Reduktor
Reduktor bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh oksidator membentuk gas yang bertemperatur tinggi dan mengembang dengan cepat. Reduktor yang dipakai biasanya adalah belerang dan karbon.

S + O2 -> SO2

C + O2 -> CO2

Agen Pemberi Warna
Warna kembang api dihasilkan dari pemanasan senyawa logam tertentu. Atom logam menyerap energi yang dihasilkan dari reaksi oksidator dan reduktor diatas dan kemudian dia melepaskan energi itu kembali dalam bentuk cahaya dengan warna tertentu.

Energi yang diserap menyebabkan electron logam melompat dari tingkat energi standarnya ke tingkat energi yang lebih tinggi, dinamakan dengan istilah tereksitasi kemudian electron terebut kembali ke tingkat energi semula dengan membebaskan energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu.

Ion logam yang dipakai untuk memberi warna pada kembang api diantaranya adalah:

Merah:
Garam stronsium atau garam lithium. Contohnya adalah litium karbonat Li2CO3 yang memberikan warna merah dan Stronsium karbonat yang memberikan warna merah cerah.

Oranye
Garam kalsium contohnya kalsium klorida CaCl2

Kuning
Garam natrium contohnya natrium lorida NaCl.

Hijau
Garam barium atau senyawa yang dapat menghasilkan gas Cl2. Contoh garam bariumnya adalah BaCl2.

Biru
Senyawaan tembaga contohnya tembaga(I) klorida CuCl.

Ungu
Campuran antara garam stronsium dan garam tembaga. Karena stronsium memberikan warna merah dan tembaga memberikan warna biru maka campuran kedua garam ini akan menghasilkan warna ungu.

Putih/Silver
Logam magnesium, titanium, ataupun aluminium.

Mengapa kita selalu melihat percikan kembang api terlebih dahulu kemudian baru suara ledakkannya?

Hal ini terjadi dikarenakan kecepatan cahaya lebih cepat satu juta kali dibandingkan dengan kecepatan suara. Jika kamu melihat kembang api yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari tanah tempatmu berdiri maka diperlukan sekitar 3 detik untuk mendengar suara ledakan kembang api setelah kamu melihat percikan cahaya kembang api tersebut.

Referensi:

http://en.wikipedia.org/wiki/Fireworks

http://scifun.chem.wisc.edu/CHEMWEEK/fireworks/fireworks.htm

http://www.ch.ic.ac.uk/local/projects/gondhia/composition.html

http://www.pyrouniverse.com/consumer/howtheywork.htm

Manfaat Spirulina (Ganggang hijau-biru)


APA ITU SPIRULINA? Spirulina adalah tumbuhan Mikro Ganggang yang telah hidup sejak 3,6 milyar tahun yang lalu. Spirulina merupakan sumber nutrisi alami yang paling lengkap dibandingkan dengan sumber nutrisi lain yang pernah ada.
Spirulina adalah sejenis ganggang hijau-biru yang ditemukan pada danau dan kolam.

KANDUNGAN NUTRISI SPIRULINA

Secara umum Spirulina memiliki kandungan sebagai berikut:

60 – 70% Protein

20 – 25% Karbohidrat

3 – 5% Lemak

5 – 8% Mineral dan Vitamin

2 – 5% Air Pigmen



MANFAAT SPIRULINA

Spirulina adalah sumber nutrisi 100% alami dan merupakan makanan yang bersifat alkali. Agar tubuh tetap sehat, sangat penting bagi kita untuk mengkonsumsi makanan sehari-hari dengan proporsi seimbang antara 80% makanan ber-alkali dan 20% makanan bersifat asam.
Tubuh yang sehat mengandung alkali yang rendah (PH 7.3 – 7.4).

SPIRULINA MEMPUNYAI BEBERAPA KELEBIHAN:

* Menstabilkan jumlah sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan hemoglobin.
* Memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh.
* Mengurangi efek samping terhambatnya produksi stem sel, (sel-sel penghasil sel darah)
* Mengurangi efek yang tidak baik dari kemoterapi, seperti kepala pusing, tidak nafsu makan, sukar tidur, mual muntah, tenggorokan kering ataupun nervous.



SIAPA SAJA YANG MEMBUTUHKAN SPIRULINA?

Secara umum Spirulina dibutuhkan oleh semua golongan usia:

* Anak-anak.
* Dewasa.
* Dan orang tua yang peduli akan kesehatan.

Khususnya yang termasuk ke dalam kelompok:

* Dalam masa pertumbuhan.
* Penderita stress, depresi.
* Mereka yang cepat letih, lelah, lesu, lemah.
* Mereka yang dalam masa pemulihan fisik karena sakit atau operasi.
* Mereka yang sedang dalam proses diet kesehatan (menekan kadar Kolesterol, Trigliserida, Hypertensi dan gula darah).
* Penderita Maag, Gastritis dan gangguan pencernaan lainnya.
Sudah dikonsumsi selama ribuan tahun oleh orang Mexico (suku Indian Aztec dan Maya),
orang Afrika, dan orang Asia.
Spirulina memiliki protein lengkap karena sebagian besar kandungannya adalah asam amino -- pembentuk protein. Spirulina juga merupakan sumber yang kaya akan berbagai nutrisi, di antaranya vitamin B kompleks, beta-karoten, vitamin E, karotenoid, mangan, zinc, copper, zat besi, selenium, dan gamma linolenic acid (GLA).
Percobaan laboratorium membuktikan zat besi dalam spirulina setara dengan kandungan
dalam daging sapi. Karena memiliki kemampuan untuk menstimulasi sistem imun, spirulina diyakini memiliki efek antiviral dan antikanker. Percobaan pada hewan menunjukkan spirulina juga dapat melindungi tubuh dari reaksi alergi.
Spirulina telah digunakan di Rusia untuk merawat korban bencana nuklir Chernobyl, khususnya anak-anak. Pada anak-anak yang menderita akibat paparan radiasi, spirulina membantu meningkatkan sistem imunnya. Kegunaan Spirulina Peningkatan Imunitas
Percobaan pada hewan menunjukkan spirulina meningkatkan produksi antibody, cytokines
(protein pelawan infeksi), dan sel lain yang meningkatkan imunitas dan membantu
menyembuhkan infeksi dan penyakit kronis seperti kanker.
Suplemen Protein 62% Spirulina terdiri dari asam amino, sehingga merupakan sumber makanan yang kaya akan protein dan nutrisi lain. Spirulina telah digunakan secara tradisional sebagai suplemen alami bagi orang yang tidak dapat memperoleh kalori atau protein yang cukup karena diet atau bagi orang yang membutuhkan nutrisi lebih seperti atlet.
Anemia Percobaan pada hewan menunjukkan spirulina meningkatkan hematopoiesis (pembentukan sel darah merah). Ini diyakini karena tingginya kandungan zat besi di dalamnya.
Reaksi Alergi Percobaan menunjukkan spirulina dapat melawan reksi alegd dengan mencegah pelepasan histamin (zat yang menyebabkan gejala alergi, seperti hidung tersumbat, mata berair, dsb). Penyakit yang berhubungan dengan antibiotik
Meskipun antibiotik menghancurkan organisme yang merugikan dalam tubuh, antibiotik juga dapat "membunuh" bakteri "baik" yang disebut probiotik (seperti Lactobacillus acidophilus) yang kadang-kadang dapat menyebabkan diare. Pada percobaan, spirulina dapat meningkatkan pertumbuhan L.acidophilus dan probiotik lain.
Infeksi Percobaan menunjukkan spirulina memiliki kemampuan melawan herpes, influenza,
cytomeglovirus, dan HIV. Kanker mulut Dalam suatu penelitian, 87 orang yang mengunyah tembakau dan mempunyai precancerous lesion (leukoplakia) diberi spirulina atau placebo secara acak. Lesi(luka pada mulut) pada pemakai spirulina lebih terbantu untuk sembuh daripada pemakai placebo. Kerusakan Liver Spirulina dapat membantu melawan perusakan lever dan cirrhosis (gagal lever) pada hepatitis
kronis. Lain-lain Spirulina juga mengandung produk perawatan kulit sehubungan dengan sifat melembabkan dan mengencangkan, dan komponen yang diturunkan dari spirulina memiliki kemampuan untuk membantu mengurangi inflamasi, seperti arthritis.
Bentuk yang tersedia Spirulina tersedia dalam bentuk pil atau bubuk. Sebagian besar spirulina dikonsumsi di AS dikembangkan di laboratorium. Ada berbagai macam spesies spirulina yang berbeda, hanya beberapa yang diidentifikasi pada label produk komersial yang tersedia. Spirulina maxima (dikembangkan di Mexico) dan Spirulina plantensis (dikembangkan di California) adalah yang
paling populer. Mengkonsumsi Spirulina
- Anak-anak : Dosis efektif yang disarankan untuk anak beruur 18 tahun ke bawah belum

- Dewasa : Dosis standar 2000mg sampai dengan 3000mg per hari.
Perhatian
Selama ini, tidak ada kandungan racun yang ditemukan dalam spirulina, berdasarkan
percobaan pemberian dosis tinggi kepada binatang. Spirulina juga telah diujikan pada hewan yang sedang mengandung dan tidak ada risiko terhadap ibu atau janin, dan anak tikus yang ditemukan. Belum ada laporan pembuktian terhadap manusia. Karenanya, paling aman untuk membicarakan dengan dokter Anda jika Anda mengkonsumsi spirulina selama hamil dan menyusui.
Kemungkinan Interaksi Tidak ada laporan literatur ilmiah yang menyatakan spirulina berinteraksi dengan pengobatan konvensional lain.


http://tokocantiksehat.com/elken-spirulina-p-5.html
Diterjemahkan dari: University of Maryland Medical Center
http://www.umm.edu/altmed/articles/spirulina-000327.htm

Senin, 12 Oktober 2009

Percobaan Ingenhouze

A. percobaan Ingenhouz
tujuan: membuktikan adanya gas O2 hasil dari fotosintesis pada tanaman.

B. Hipotesis
Tanaman akan menghasilkan gas O2 saat berfotosintesis jika kadar CO2 cukup dan adanya sinar matahari.

C. Alat dan bahan

  • Gelas Kimia
  • Tabung reaksi
  • corong
  • Spatula
  • Baskom
  • korek api
  • lidi
  • air
  • bubuk NaHCO3
  • tanaman air Hydrilla atau Chara


D. Langkah kerja
  1. siapkan alat dan bahan
  2. siapkan dua perangkat. pisahkan tabung A dengan tabung B
  3. masukkan 4 atau 5 ikat chara atau hydrilla ke dalam corong kaca. diusahakan akar chara atau hydrilla menghadap ke atas untuk mempurmudah jalannya gas mengambang
  4. masukkan corong kaca dalam keadaan terbalik atau chara berada di dasar gelas kimia ke dalam gelas kimia. lakukan langkah 2 dan 3 di dalam baskom yang berisi air
  5. tutup ujung dari corong kaca dengan tabung reaksi yang berisi air. pastikan tidak ada gas di dalam tabung reaksi.
  6. setelah persiapan selesai, masukkan bubuk NaHCO3 2 sendok kedalam dua perangkat itu.
  7. simpan Perangkat A ditempat yang terkena cahaya matahari dan Perangkat B di tempat gelap.
  8. hitung kuantitas dan kualitas gelembung selama 15 menit dalam 5 menit berturut-turut.
  9. tutup ujung tabung reaksi dengan jempol kemudian keluarkan air didalamnya
  10. bakar ujung lidi kemudian tiup sehingga menjadi bara
  11. masukkan bara api itu ke dalam tabung reaksi

E. Variabel
Variabel yang dihitung
E.1 Variabel Kontrol
  • Volume air
  • Kadar NaHCO3
  • Jumlah tanaman air
E.2 Variabel Bebas
  • Cahaya Matahari
E.3 Variabel Kontrol
  • Jumlah gelembung yang dihasilkan
  • hasil pembakaran bara api
F. Dokumentasi Eksperimen