Sabtu, 06 Maret 2010

“Homing Device” Terbaru untuk Melawan Kanker Prostat

kanker prostat 
Suatu “homing device” kanker prostate terbaru akan meningkatkan pendeteksian dan memberikan perawatan penyakit tepat sasaran yang pertama.
Sebuah tim peneliti pada Universitas Purdue telah mensintesakan suatu molekul yang menemukan dan menekan sel kanker prostat dan telah menciptakan beberapa pencitraan dan obat terapi yang dapat menghubungkan antara molekul tersebut dan dibawa seperti halnya muatan.

Suatu aplikasi radio pencitraan yang digunaklan dalam pengamatan tubuh diharapkan akan masuk kedalam uji coba medis musim gugur ini, dan aplikasi pencitraan optikal yang digunakan untuk mengukur sel – sel kanker prostat di dalam contoh darah telah ada pada uji coba klinis.
Philip Low, Seorang Profesor terkemuka di Ralph C. Corley Biochemistry yang memimpin tim ini, mengatakan suatu sasaran perawatan dapat lebih efektif dalam perawatan kanker dan sangat mengurangi efek samping berbahaya yang dikaitkan dengan perawatan akhir – akhir ini.
“Sekarang ini tidak ada obat – obatan yang tersedia untuk mengobati kanker prostate yang tepat sasaran, yang artinya mereka menyebar kemanapun di tubuh dan hanya melawan tumor saja, serta cukup beracun bagi para pasiennya,” kata Low, seorang anggota Purdue Cancer Center. “Dengan kemampuan menargetkan hanya pada sel kanker, kita dapat menghilangkan efek samping beracun dari perawatan tersebut. Sebagai tambahan, kemampuan untuk menargetkan hanya pada sel – sel kanker dapat meningkatkan pencitraan kanker ini untuk mendiagnosa penyakit, menentukan jika telah menyebar atau merespon pada perawatan tersebut.”
Kanker prostate adalah kanker yang paling umum terjadi, selain kanker kulit, dan merupakan penyebab kanker kedua dari kanker yang menyebabkan kematian pada kaum laki – laki di Amerika, menurut American Cancer Society. Ini diperkirakan bahwa sekitar 192,280 kasus baru akan didiagnosa dan 27,360 laki – laki akan mati karena kanker prostat di Amerika Serikat tahun ini.
Tim molekul Law menciptakan tempelan pada antigen membrane spesifik prostate, atau PSMA, suatu protein yang ditemukan pada membrane lebih dari 90 persen dari semua kanker prostat. Ini juga ditemukan pada pembuluh darah dari kebanyakan tumor yang padat dan dapat memberikan suatu cara untuk memotong suplai darah tumor, kata Low.
“Kebanyakan dari obat – obatan baru telah didesain untuk menghancurkan vasculature dari tumor padat, serta jika mereka dapat dihubungkan dengan penargetan molekul baru ini, kita dapat mempunyai dua cabang serangan untuk kanker prostat,” katanya. “Kita tidak hanya saja membunuh sel kanker prostate secara langsung, tetapi kita juga dapat menghancurkan vasculatur yang memberi makan tumor tersebut.”
Mereka juga berpotensi untuk penargetan molekul untuk digunakan dalam menyerang vasculatur dari tumor padat pada tipe kanker lainnya, kata Low.
Dua makalah yang menjelaskan secara detail pekerjaan tim Purdue dipublikasikan pada tanggal 1 Juni pada Molecular Pharmaceutics. Endocyte Inc. membiayai pekerjaan ini.
Data studi dari hewan percobaan tim ini menunjukkan bahwa suatu kemampuan untuk menghilangkan sel – sel kanker prostat pada manusia pada tikus dengan tidak memberikan bukti tingkat toksin yang terjadi bersamaan pada jaringan normal.
Sumith Kularatne, seseorang lulusan departemen kimia di Purdue dan penulis pertama kedua makalah tersebut, membandingkan penargetan molekul terhadap ”homing device”.
“Molekul ini bertindak seperti suatu homing device bagi kanker prostat,” katanya. “PSMA, yang hanya ditemukan pada sel – sel kanker prostate dan pembuluh darah tumor, bertindak sebagai sinyal homing yang molekul targetkan. Molekul tersebut dan muatannya mengarah pada jaringan yang bersifat kanker, dan meninggalkan jarringan sehat yang tidak berbahaya”.
Saat molekul tersebut mencapai protein PSMA, maka akan melekat padanya. Molekul tersebut didesain dengan bentuk spesifik yang sesuai dengan protein sama seperti sebuah kunci pada gemboknya, kata Kularatne. Molekul tersebut dan muatannya lalu dibawa kedalam sel tersebut dengan protein sebagaimana berjalan melalui siklus normalnya.
Pada tahun 1995 Low mengembangkan suatu metode yang sama untuk menginfiltrasi sel – sel kanker dengan menempelkan pengobatan terhadap vitamin folate, yang mana kebanyakan kanker akan mengkonsumsinya dengan cepat. Metode ini memberikan suatu jalan masuk “Trojan Horse” bagi pengobatan molekul yang besar yang sebaliknya dapat masuk ke sel – sel kanker.
Low terinspirasi untuk menemukan cara yang sama untuk menargetkan kanker prostate, yang tiidak memiliki selera yang sama terhadap folate, kata dia.
Sebuah uji coba klinis terhadap aplikasi radio pencitraan diharapkan dimulai pada Indiana University Medical Center pada musim gugur ini melalui kolaborasi antara Purdue Cancer Center dan Indiana University Cancer Center dengan dukungan tambahan dari Endocyte Inc.
Suatu alat radio pencitraan yang dihubungkan ke molekul sasaran akan disuntikkan kedalam pasien kanker prostat dan gambarnya akan diambil dengan menggunakan suatu kamera spesial yamng mendeteksi radio aktifitas. Gambarnya akan menunjukkan dimana kanker berada untuk memudahkan dokter menentukkan jika ini telah dimetastasiskan, atau menyebar, ke area lain manapun di tubuh. Ini juga membantu para dokter untuk memutuskan car perawatan terbaik, kata Low.
Saat sekarang ini hanya ada satu alat radio pencitraan untuk kanker prostate yang disetujui oleh Food and Drug Administration.
“Kemampuan pencitraan sekarang ini yang tersedia untuk kanker prostate sangatlah rendah,” kata Low. “Alat pencitraan yang ada terbatas dikarenakan ukurannya yang besar, yang susah didapatkan pada tumor yang padat. Juga dalam mencari tahu sasaran yang berada didalam sel kanker dan hanya mampu menandai sel – sel yang terluka yang terpisah sebagai lawan terhadap sel – sel kanker yang tumbuh sangat aktif.”
Kombinasi molekul yang menjadi target dan alat radio pencitraan yang didesain oleh kelompoknya Low lebih dari 150 kali lebih kecil dari pada alat yang ada dan memiliki penetrasi yang lebih mudah melalui sebuah tumor yang padat untuk mencapai semua sel – sel yang didalam, kata dia. Ini juga mempunyai keuntungan dalam menargetkan suatu area PSMA yang terekspos pada sel – sel kanker luar.
Apa yang sudah ada pada uji coba klinis adalah aplikasi pencitraan optikal yang meliputi penempelan celupan fluorescen terhadap molekul sasaran dan percampurannya dengan contoh darah dari seorang pasien. Mensirkulasikan sel – sel kanker prostate pada contoh fluoresce dan dengan mudah memperkirakan dalam membantu mendiagnosa pasien dengan kanker prostat. Para peneliti juga menyelidiki apakah ini dapat digunakan untuk mengevaluasi respon dari seorang pasien terhadap terapi, kata Low.
Kelompok peneliti Low mempolakan molekul sasaran setelah penampakan molekul secara alamiah yang secara kuat terikat terhadap PSMA, ini dinamakan DUPA. Beberapa perubahan diperlukan untuk membuat suatu molekul yang sesuai dengan homing device dan kendaraan pengangkut, kata Kularatne. Tim ini menciptakan suatu area pada molekul yang akan menghubungkan berbagai pencitraan atau alat terapi yang akan membawa serta mereka sebagai muatan dan menciptakan pengatur jarak yang akan merenggangkan molekul tersebut sehingga muatannya tidak akan menyimpannya dari pengepakan yang sesuai kedalam lokasi pengikatan. Pengatur jarak ini juga didesain untuk meningkatkan pengikatan molekul sasaran ke PSMA.


sumber: http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/biokimia/%E2%80%9Choming-device%E2%80%9D-terbaru-untuk-melawan-kanker-prostat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar