Diklatsar KIR ini juga dapat menjadi syarat khusus untuk dapat diterima menjadi anggota resmi KIR dan menghasilkan ketua angkatan. Acara ini juga sekaligus sebagai peresmian, dan pelantikan.
Berikut ini merupakan Ikrar Anggota KIR angkatan ke-5 tahun 2011:
Ikrar Anggota KIR Angkatan ke-V Tahun 2011
Kami anggota KIR angkatan ke-V tahun 2011 berjanji
1. Senantiasa fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai
2. Aktif terhadap penelitian di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
3. Selalu bertindak terorganisasi, cepat, tepat, dan benar
4. Berjiwa progresif, mengubah yang buruk menjadi lebih baik
Berikut ini merupakan Ikrar Anggota KIR angkatan ke-5 tahun 2011:
Ikrar Anggota KIR Angkatan ke-V Tahun 2011
Kami anggota KIR angkatan ke-V tahun 2011 berjanji
1. Senantiasa fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai
2. Aktif terhadap penelitian di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
3. Selalu bertindak terorganisasi, cepat, tepat, dan benar
4. Berjiwa progresif, mengubah yang buruk menjadi lebih baik
Nama angkatan ke-V: Lycanida
Lycanida [berasal dari family kupu-kupu (Lycaenidae)], kupu-kupu merupakan hasil dari sebuah proses metamorfosis. Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai ari telur yang di letakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.
Dengan adanya angkatan ke-V ini diharapkan KIR SMAN 25 Bandung menjadi ekstrakulikuler yang lebih baik lagi. Karena seekor kupu-kupu merupakan bentuk yang terbaik (segi estetika) dari semua proses metamorfosis yang terjadi pada kupu-kupu.
Filosofi Metamorfosis Kupu-Kupu (http://taliaorganizer.blogspot.com/2008/01/metamorfosis-kupu-kupu.html), “Dimana bentuk pertama kupu-kupu adalah telur pada awalnya yang menggambarkan ketidakberdayaan, lalu menetas menjadi ulat yang tertatih-tatih saat melangkahi bahtera kehidupan walaupun dia tahu banyak tantangan dan bahaya yang dia hadapi dia tetap kukuh untuk melanjutkan hidupnya. Karena dia tahu hidupnya belum berakhir sampai disitu masih ada bayangan kehidupan yang indah yang dia cita-citakan walau jalan yang berat dan berliku menerjang.
Dia tetap yakin dengan kekukuhan hatinya. Sampai disitu dia mencari pepohonan atau dedaunan yang nyaman untuk dia berkontemplasi (Pupa/Kepompong). Dengan tujuan untuk mempelajari kehidupan yang sesungguhnya, merenungkan makna hidup dan mencoba mencari kebijaksanaan dalam hidup. Yaitu dengan mengurung dirinya dalam wujud kepompong, walaupun dari luar dia berwujud buruk namun didalamnya dia memiliki kebaikan yang tulus dan hakiki demi kebahagian semua orang. Sekian lama dia mengurung dirinya dalam kepompong demi kebahagian semua orang.
Akhirnya saat itu muncul juga saat kupu-kupu mencapai puncak perubahan yang dinantikan dia berubah menjadi mahluk yang sangat indah dan menjadi perhatian banyak orang, hal ini untuk memenuhi cita-cita dan keyakinannya walaupun perjuangan awalnya yang sangat melelahkan dan membuat dirinya tersiksa. Namun keyakinan dan kekuatan hatinyalah yang menyingkirkan semua perasaan itu. Karena dia tahu yang diperjuangkan dan dia lakukan ini adalah semata buat semua orang bukan untuk dirinya sendiri.”
Lycanida [berasal dari family kupu-kupu (Lycaenidae)], kupu-kupu merupakan hasil dari sebuah proses metamorfosis. Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai ari telur yang di letakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.
Dengan adanya angkatan ke-V ini diharapkan KIR SMAN 25 Bandung menjadi ekstrakulikuler yang lebih baik lagi. Karena seekor kupu-kupu merupakan bentuk yang terbaik (segi estetika) dari semua proses metamorfosis yang terjadi pada kupu-kupu.
Filosofi Metamorfosis Kupu-Kupu (http://taliaorganizer.blogspot.com/2008/01/metamorfosis-kupu-kupu.html), “Dimana bentuk pertama kupu-kupu adalah telur pada awalnya yang menggambarkan ketidakberdayaan, lalu menetas menjadi ulat yang tertatih-tatih saat melangkahi bahtera kehidupan walaupun dia tahu banyak tantangan dan bahaya yang dia hadapi dia tetap kukuh untuk melanjutkan hidupnya. Karena dia tahu hidupnya belum berakhir sampai disitu masih ada bayangan kehidupan yang indah yang dia cita-citakan walau jalan yang berat dan berliku menerjang.
Dia tetap yakin dengan kekukuhan hatinya. Sampai disitu dia mencari pepohonan atau dedaunan yang nyaman untuk dia berkontemplasi (Pupa/Kepompong). Dengan tujuan untuk mempelajari kehidupan yang sesungguhnya, merenungkan makna hidup dan mencoba mencari kebijaksanaan dalam hidup. Yaitu dengan mengurung dirinya dalam wujud kepompong, walaupun dari luar dia berwujud buruk namun didalamnya dia memiliki kebaikan yang tulus dan hakiki demi kebahagian semua orang. Sekian lama dia mengurung dirinya dalam kepompong demi kebahagian semua orang.
Akhirnya saat itu muncul juga saat kupu-kupu mencapai puncak perubahan yang dinantikan dia berubah menjadi mahluk yang sangat indah dan menjadi perhatian banyak orang, hal ini untuk memenuhi cita-cita dan keyakinannya walaupun perjuangan awalnya yang sangat melelahkan dan membuat dirinya tersiksa. Namun keyakinan dan kekuatan hatinyalah yang menyingkirkan semua perasaan itu. Karena dia tahu yang diperjuangkan dan dia lakukan ini adalah semata buat semua orang bukan untuk dirinya sendiri.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar