Rabu, 23 Desember 2009
Badai Matahari
Tanpa mempedulikan ramalan tentang datangnya kiamat pada tahun 2012, para ilmuwan awalnya sepakat bahwa pada tahun tersebut memang bakalan terjadi badai matahari. Namun, perkiraan itu belakangan bergeser, karena bintik hitam matahari sampai sekarang belum muncul.
Bintik hitam atau secara ilmiah dinamai sunspot adalah tanda-tanda adanya aktivitas matahari. Banyaknya sunspot yang mengandung medan magnet akan menciptakan ledakan sehingga aktivitas matahari dianggap telah mencapai puncaknya. Radiasi gelombang elektromagnetik yang disemburkan oleh ledakan itu dapat mencapai bumi yang berjarak 150 juta Km dari matahari.
Sesuai siklus 11 tahunan matahari, puncak aktivitas matahari akan sampai pada siklus ke-24 pada 2012 nanti. Karena itu, para ilmuwan memperkirakan sunspot akan mulai muncul pada 2007 lalu dan bertambah banyak pada tahun-tahun sesudahnya.
“Tapi ternyata sebagian peneliti melihat sekarang ini belum muncul bintik hitamnya itu,” kata Sri Kaloka Prabotosari, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa (Pusfatsainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di kantor Lapan Bandung, Jl Djundjunan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/12).
Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lapan Clara Y Yatini mengatakan, sunspot terbentuk akibat kuatnya medan magnet di permukaan matahari. Tampak gelap yang telihat pada bintik hitam matahari disebabkan karena energi yang ada di sunspot itu tidak bisa dilepaskan.
Dia melanjutkan, karena kuatnya medan magnet pula, badai matahari akan berhembus dari daerah sunspot tersebut. Makin banyak bintik-bintik hitam di matahari, makin besar pula potensi terjadinya badai matahari.
“Itu proses yang terjadi di matahari dan tidak bisa dikontrol. Kalau memang waktunya meledak, ya, meledak,” kata dia.
Senada dengan Sri Kalola, menurut Clara, siklus aktivitas matahari yang ke-24 semula diperkirakan lebih besar dibanding siklus sebelumnya. Akan tetapi, dengan melihat belum adanya sunspot di permukaan matahari, prediksi itu berubah.
Menurutnya, dengan melihat perilaku matahari yang seperti itu, Lapan memprediksi aktivitas matahari akan mencapai puncaknya bukan pada 2012, melainkan Mei 2013. Saat itu, ledakan-ledakan matahari, yang dikait-kaitkan orang dengan ramalan kehancuran bumi dan kiamat, akan terjadi.
“Dengan mengamati matahari terus menerus, kelihatannya matahari ini masih malas-malasan. Akhirnya para peneliti mengulang lagi prediksinya dan mengatakan siklus ke-24 ini bakalan rendah daripada siklus ke-23,” tuturnya.
Tangkis Isu Kiamat 2012, Lapan Luncurkan Buku
Masyarakat dibuat resah oleh ramalan tentang datangnya hari kiamat pada 2012 setelah dirilisnya film “2012″ garapan Rolland Emmerich. Seketika itu pula berbagai tanggapan muncul baik dari kalangan agama maupun ilmuwan.
Tidak mau ketinggalan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memberikan penjelasan tentang fenomena alam yang akan terjadi pada 2012 mendatang. Untuk itu Lapan menerbitkan buku yang diedarkan kepada para guru di sekolah-sekolah.
“Sebagai lembaga yang melakukan penelitian di bidang keantariksaan, Lapan tergugah untuk memberikan gambaran tentang fenomena alam yang akan terjadi pada tahun 2012 itu,” kata Sri Kaloka Prabotosari, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa (Pusfatsainsa) Lapan dalam pengantarnya.
Buku yang terbit pada November 2009 itu berjudul “Fenomena Cuaca Antariksa”. Buku dengan tebal 35 halaman itu merupakan kerjasama Lapan dengan penerbit Puspa Swara.
Sebelum sampai ke pertanyaan inti mengenai benarkah bumi akan hancur dalam tiga tahun lagi, buku itu awalnya berbicara mengenai cuaca antariksa. Cuaca di langit jauh itu sangat berbeda dengan di bumi seperti adanya hujan atau salju. Cuaca antariksa adalah sebuah kondisi di matahari, lapisan udara magnetorfer serta ionosfer.
Cuaca antariksa dipengaruhi oleh aktivitas matahari yang memancarkan miliaran ton partikel, plasma berenergi tinggi serta gelombang elektromagnetik. Pemahaman baru inilah yang ditawarkan Lapan untuk memahami peristiwa yang akan terjadi pada 2012 mendatang. Bahwa pada tahun keramat itu yang terjadi adalah perubahan cuaca antariksa akibat meningkatnya aktivitas matahari.
Aktivitas matahari sendiri bisa berwujud flare atau Corona Mass Ejection (CME). Flare didefinisikan sebagai ledakan di matahari yang memancarkan radiasi gelombang elektromagnetik seperti sinar X dan Y. Radiasi itu dapat mencapai bumi dalam waktu 8 menit. Sementara CME adalah lontaran massa korona matahari. Jika diamati, CME seperti letupan yang menyembur dari matahari.
Bagaimana memperkirakan terjadinya badai matahari tersebut? Dijabarkan di halaman 8, aktivitas matahari dapat diukur dari kemunculan sunspot atau bintik hitam di permukaan matahari. Semakin banyak sunspot berarti makin tinggilah aktivitas matahari. Peningkatan itu membentuk siklus yang = rata-rata muncul tiap 11 tahun sekali.
Nah, pada 2012 kebetulan matahari sedang mengalami puncak siklusnya yang ke-24. Itu berarti, flare atau CME, seperti halnya siklus-siklus terdahulu, diperkirakan akan banyak terjadi. Hanya saja teknologi yang ada saat ini belum mampu memastikan kapan waktu persisnya.
Kalau begitu, pertanyaannya kemudian adalah seberapa kuat dampak cuaca ekstrem yang timbul dari badai matahari itu terhadap bumi nantinya? Apakah planet ini dan seluruh kehidupannya akan hancur lebur?
Menurut catatan, tulis buku tersebut, ledakan paling besar sepanjang pengamatan terhadap matahari pernah terjadi pada Oktober hingga November 2003. Namun, badai itu tidak menyebabkan bumi hancur seperti gambaran mengerikan yang disuguhkan oleh film 2012.
Namun, dalam peristiwa enam tahun silam tersebut, ledakan matahari memang mempengaruhi lapisan magnetosfer dan ionosfer di atas bumi. Teknologi buatan manusia yang mengudara di lapisan tersebut, misalnya satelit, juga terganggu. Sayang, tidak dirinci contoh-contoh kerusakan satelit dan = gangguan komunikasi yang terjadi akibat badai matahari tahun 2003 itu.
“Flare dan CME dengan intensitas besar jika mengarah ke bumi akan berdampak pada kondisi magnetorfer dan ionosfer. Dampaknya di magnetosfer adalah badai magnetik yang dapat merusak jaringan listrik. Sedangkan akibat dinamika di ionosfer adalah menganggu sistem teknologi komunikasi dan navigasi buatan manusia,” (halaman 27).
Bagaimana bila pada 2012 yang terjadi adalah super flare hingga menelan bumi yang ukurannya 1/13 ribu ukuran matahari? Dalam sejarah, belum pernah ada badai matahari yang maha dahsyat seperti itu. Bisa saja peristiwa itu terjadi, namun manusia di seluruh dunia belum bisa memprediksikannya.
“Terlepas dari isu kiamat 2012, cuaca ekstrem merupakan fenomena alam yang berdampak pada kehidupan manusia. Sekitar tahun 2012-2013, tingkat aktivitas matahari dapat memicu terjadinya cuaca antariksa yang ekstrem tersebut,” tutup buku tersebut.
Lapan: Badai Matahari Tahun 2012 Tak Perlu Dikhawatirkan
Para ilmuwan memperkirakan akan ada badai Matahari saat aktivitas Matahari mencapai puncaknya pada tahun 2012. Namun, masyarakat diingatkan agar tidak perlu merasa khawatir terhadap ancaman badai tersebut.
“Badai Matahari itu tidak ada yang ekstrem dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin.
Hal itu disampaikan dia saat berdiskusi dengan kalangan media di Kantor Lapan Bandung, Jl Djundjunan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/12) kemarin.
Menurut Thomas, badai Matahari merupakan fenomena yang terus menerus terjadi di Matahari. Hanya saja, saat aktivitas Matahari berada di puncaknya, badai itu dapat muncul beberapa kali dalam satu hari.
Dikatakan dia, badai Matahari yang akan terjadi pada 2012 juga belum tentu mengarah ke planet Bumi, yang berjarak 150 juta mm dari Matahari Sebab gerakan beputar Matahari dapat menyebabkan badai tersebut berbelok meski sebelumnya tepat menghadap ke Bumi.
Thomas mencontohkan, ledakan Matahari paling besar pernah terjadi pada 2003 silam. Namun, peristiwa tersebut tidak menyebabkan kehancuran massal sebagaimana digambarkan oleh film “2012″. Saat itu dampak paling dirasakan adalah pada satelit buatan manusia yang mengorbit di atas Bumi.
“Ada banyak satelit yang operasionalnya terganggu. Ada pula yang mengalami hilang kontak atau tidak berfungsi beberapa waktu. Lapan juga mencatat adanya penurunan telekomunikasi di Indonesia. Komunikasi radio gelombang pendek terputus,” urai profesor di Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.
Pada tahun 1989, badai Matahari pernah menghanguskan trafo listrik di Quebec. Beberapa wilayah di Swedia juga sempat tidak mendapatkan pasokan litrik. Di tahun 2012 mendatang, badai Matahari kemungkinan berdampak sama, namun kini dengan teknologi modern, manusia sudah bisa mengantisipasinya.
“Pengetahuan kita tentang perilaku dan aktivitas Matahari dan bagaimana pemantauannya semakin baik. Jadi antisipasi operator satelit sudah semakin baik,” ujar Thomas.
Berdasarkan fakta astronomi yang diungkapkannya, Thomas tidak percaya badai Matahari 2012 akan menyebabkan kiamat seperti diramalkan banyak orang. Secara keilmuan, kiamat tersebut tidak akan terjadi.
“Isu 2012, kan, berawal dari ramalan suku Maya, yang dari ketua adatnya sendiri membantah bahwa itu tafsiran dari akhir kalender Maya, bukan berarti kiamat,” pungkasnya.
(detikcom/o/n)
Sabtu, 12 Desember 2009
Petir
Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Pada awal penyelidikan listrik melalui tabung Leyden dan peralatan lainnya, sejumlah orang (Dr. Wall, Gray, Abbé Nollet) mengusulkan 'spark' skala kecil memiliki beberapa kemiripan dengan petir.
Benjamin Franklin, yang juga menemukan lightning rod, berusaha mengetes teori ini dengan menggunakan sebuah tiang yang didirikan di Philadelphia. Selagi dia menunggu penyelesaian tiang tesebut. beberapa orang lainnya (Dalibard dan De Lors) melakukan di Marly di Perancis apa yang kemudian dikenal sebagai eksperimen Philadelphia yang Franklin usulkan di bukunya.
Franklin biasanya mendapatkan kredit untuk menjadi yang pertama mengusulkan eksperimen ini, karena dia tertarik dalam cuaca. (Dia mencipatakan ilmu meteorologi.)
Meskipun eksperimen dari masa Franklin menunjukkan bahwa petir adalah sebuah discharge dari listrik statik, hanya ada sedikit peningkatan dalam teori ini selama lebih dari 150 tahun. Pendorong untuk riset baru berasal dari bidang teknik tenaga: jalur transmisi tenaga digunakan dan teknisi ingin mengetahui lebih banyak tentang petir. Meskipun sebabnya diperdebatkan (dan masih berlanjut sampai sekarang), riset menghasilkan banyak informasi baru tentang fenomena petir, terutama jumlah arus dan energi yang terdapat.
Manusia selalu mencoba untuk menjinakkan keganasan alam, salah satunya adalah bahaya sambaran petir. Ada beberapa metode untuk melindungi diri danlingkungan dari sambaran petir. Metode yang paling sederhana tapi sangat efektif adalah metode Sangkar Faraday. Yaitu dengan melindungi area yang hendak diamankan dengan melingkupinya memakai konduktor yang dihubungkan dengan pembumian.
Kamis, 10 Desember 2009
MENGENAL PENYAKIT KAWASAKI
Mendengar namanya, kok, seperti merek sebuah kendaraan bermotor. Tapi, yang dimaksud bukan itu, loh. Penyakit Kawasaki merupakan penyakit akut yang disertai panas dan vaskulitis atau radang pembuluh darah, terutama pembuluh darah jantung. Gejalanya antara lain demam yang disertai bercak-bercak merah di seluruh tubuh. Karena itu seringkali orang tua mencurigainya sebagai campak atau alergi.
BERMULA DI ASIA
Sebetulnya penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1967 di Jepang oleh Dr. Kawasaki. Karena itu disebut Kawasaki. Kasus ini kebanyakan ditemukan pada orang Asia, terutama ras Mongol; Cina, Jepang, Korea. Di Jepang dan Korea ditemukan kira-kira 50-100 kasus per seratus ribu anak di bawah usia lima tahun. Jadi, kira-kira satu diantara seribu anak balita. Di Hawai bisa mencapai 145 anak per seratus ribu anak di bawah lima tahun. Penyakit ini, jelas Najib, jarang sekali ditemukan pada usia di bawah tiga bulan. "Mungkin karena bayi masih mendapat kekebalan dari ibunya atau gejalanya masih ringan sehingga tak ketahuan."
Di Indonesia sendiri, Kawasaki tergolong penyakit baru. Bahkan, belum diketahui pasti jumlah kasus yang muncul. Hanya saja, dalam dua tahun belakangan ini di Jakarta ditemukan puluhan kasus serupa.
Yang jadi penyulit, ungkap Najib, sampai saat ini penyakit kawasaki masih belum tersingkap seutuhnya, misalnya, hingga saat ini masih belum diketahui penyebabnya. Tak heran jika di beberapa negara masih berlangsung berbagai penelitian untuk mengetahui secara lebih teliti tentang penyakit ini.
Yang jelas, delapan puluh persen menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. "Paling banyak usia 1-2 tahun dan pada anak laki-laki. Pada anak di atas 12 tahun atau orang dewasa, kasus kawasaki belum dilaporkan," ujar Najib yang pernah mempelajari penyakit Kawasaki di Australia untuk beberapa waktu.
Nah, mengingat negara-negara tetangga di bagian utara dan selatan Indonesia banyak ditemui kasus kawasaki, jadi, kemungkinan Indonesia terkena lebih banyak cukup besar. "Seperti halnya penyakit Rubella atau campak Jerman. Dulu di Indonesia, kan, hampir tak ada. Sampai beberapa tahun kemudian baru tampak dan sekarang relatif lebih banyak."
PENYEBAB BELUM DIKETAHUI PASTI
Penyebab penyakitnya sendiri, tukas Najib, memang belum diketahui pasti. Tak seperti tifus, yang jelas disebabkan bakteri Salmonella. Dugaan penyebab Kawasaki cukup banyak, semisal karena infeksi virus. Hal ini berdasarkan pada gejala penyakit yang mengarah pada infeksi. "Tapi itu pun belum ada buktinya."
Yang jelas, gejalanya justru mirip gejala campak. Malah banyak orang tua bahkan dokter semula mengira anak tersebut terkena campak. Gejalanya antara lain, demam, lesu, sangat rewel dan serba salah, misalnya, didiamkan atau digendong tidak mau, bibir merah-merah dan agak bengkak, lidah pun merah seperti strawberry (strawberry tongue), rongga mulut tampak kemerahan, mungkin anak tak mau makan. Lalu ada bercak-bercak merah seperti campak di seluruh tubuh maupun pada telapak tangan dan kaki dan agak bengkak. Terkadang anak mengaruk-garuk badannya karena rasa gatal yang ditimbulkan. "Panas badan tinggi bervariasi antara 38-41 derajat Celcius berlangsung selama lima hari atau lebih. Kedua mata merah, tapi tak ada kotorannya."
Kecuali itu, gejala lainnya terdapat pembengkakan kelenjar getah bening di salah satu sisi pada leher, bisa sebelah kiri atau kanan saja.
BERBEDA PENANGANAN
Tapi, tentu saja Bu-Pak, seorang dokter ahli akan bisa membedakan kawasaki dengan campak. Hal ini penting mengingat penanganan kedua penyakit ini akan menimbulkan kesalahan dalam pengobatan. "Pada Kawasaki anak akan panas selama beberapa hari. Begitu timbul bercak-bercak, semisal di badan, telapak tangan dan kaki, panas badan anak akan menetap/tak hilang. Biasanya demam berlangsung selama 5 hari atau lebih." Berbeda dengan campak yang disertai batuk pilek, panas akan turun begitu timbul bercak pada tubuh.
Kemudian dalam fase penyembuhan, pada Kawasaki, kulit pada jari-jari tangan atau kaki akan mengelupas. "Sedangkan pada campak, bercak merahnya menjadi kehitaman dan beberapa minggu baru menghilang."
Nah, orang tua pun perlu tahu perbedaan ini. Jadi, bila muncul gejala-gejala kawasaki, jangan lantas mengira anak terkena campak. "Apalagi kadang-kadang orang tua bila mengganggap campak malah tak dibawa ke dokter dan tak diobati."
Sebab, jika orang tua menganggap enteng dan ternyata anaknya terserang kawasaki, kan repot. Perlu dicatat, Bu-Pak, memang kawasaki menjadi berbahaya bila timbul komplikasi ke jantung. Pada penderita kawasaki sebagian akan menderita komplikasi berupa kerusakan pembuluh darah koroner (pembuluh darah jantung) yang jika tak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal. Nah, karena itu kita perlu waspada.
Selain itu, penyakit kawasaki dapat menyebabkan gangguan irama jantung, menimbulkan radang pada kantong jantung. Biasanya kasus gangguan irama jantung muncul sepuluh hari pertama sejak timbul gejala kawasaki. "Lewat dari itu baru timbul gangguan pembuluh nadi koroner."
Untuk mengetahui adanya gangguan irama jantung, anak perlu diperiksa dengan alat EKG. "Kawasaki bisa didiagnosis dari gejalanya. Pemeriksaan darah seperti kadar trombosit maupun laju endap darah diperlukan." Keduanya akan menunjukkan peningkatan. Pemeriksaan EKG juga diperlukan; yang bisa langsung melihat dan mengukur besarnya pembuluh koroner jantung.
Gangguan yang paling serius, bisa merusak pembuluh nadi koroner. Kalau pembuluh nadi koroner terserang maka akan melebar dan berlekuk-lekuk. Pada kasus kawasaki, trombosit (sel-sel darah pembekunya) juga meningkat naik. "Bila trombosit meningkat maka darah akan mengental. Karena itu kadang-kadang bisa menyumbat di pembuluh darah koroner jantung." Akibat tersumbat, maka gejalanya seperti orang dewasa tua yang terkena penyakit jantung; kurang mendapat darah dan sebagian sel-sel jantung mati dan tak bisa bekerja dengan baik. "Akibatnya sangat fatal. Kematian timbul karena kelainan yang timbul pada pembuluh nadi koronernya." Karena itu, kehati-hatian perlu ditingkatkan. Sebaiknya, saran Najib, bila sudah diduga penyakit kawasaki, segera konsultasikan dengan dokter jantung anak untuk dilakukan ekokardiografi.
Perlu diketahui, lima puluh persen anak dengan penyakit kawasaki akan mengalami gangguan pada jantungnya. "Tanpa pengobatan yang sesuai, separuh dari lima puluh persen ini bisa menetap atau terus berlanjut dan separuhnya lagi akan sembuh."
PENGOBATAN
Pengobatan dilakukan lewat suntikan intravena; dilakukan empat kali atau selama 4 hari dengan dosis rendah. Tapi menurut penelitian terakhir, pemberian obat paling efektif diberikan dengan dosis tunggal; satu kali pemberian dengan dosis tinggi.
Selain itu, diberikan juga aspirin dosis tinggi dengan cara diminumkan. Gunanya mengurangi kekentalan darah.
Hasil pengobatannya dapat dikatakan bagus asal penanganannya cepat dilaksanakan. Hal ini memungkinkan jika Bapak-Ibu membawa anak begitu gejala awal diketahui. Yang terang, Bu-Pak, "pengobatan kawasaki harus dilakukan di rumah sakit," tegas Najib.
Kecuali itu, semua pasien yang diduga menderita kawasaki harus di-EKG (Ekokardiografi), sehingga timbulnya gangguan bisa diobati segera. Jika pengobatan dilakukan dengan sedini mungkin atau segera, maka bisa mencegah timbulnya komplikasi ke jantung. Pun jika timbul kelainan koroner jantung yang berat dan menetap, mungkin perlu dilakukan tindakan operasi.
Selain pengobatan, kondisi fisik anak pun harus baik agar dapat mempercepat proses penyembuhan. Terkadang karena anak rewel dan mulut merah, anak tak mau makan dan minum. "Karena itu harus dirawat di rumah sakit." Sebisa mungkin anak harus tetap makan seperti biasa, toh, tak ada yang dipantang.
Yang jelas, bila anak pernah terkena kawasaki, sangat kecil kemungkinan terjangkit kembali.
Sayangnya, serangkaian pengobatan yang harus dilakukan tergolong berbiaya cukup mahal. Karena hampir sebagian besar obat-obatannya masih impor. Semisal, obat Gammaglobulin; obat untuk zat kekebalan. Dosis pemakaiannya tergantung berat badan anak. Jadi semakin anak besar, semakin banyak kebutuhan obatnya. Sudah pasti makin mahal. "Untuk anak usia setahun saja kira-kira bisa mencapai sekitar 10 juta rupiah. Jika anaknya agak besar bisa sekitar 20 jutaan."
Baca lebih lanjut:
1. MedicineNet: Kawasaki Disease.
2. MayoClinic: Kawasaki Disease.
3. CBSNews: No Link Between Kawasaki, Travolta Death.
Sumber:
http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=02079&rubrik=sehat
BERMULA DI ASIA
Sebetulnya penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1967 di Jepang oleh Dr. Kawasaki. Karena itu disebut Kawasaki. Kasus ini kebanyakan ditemukan pada orang Asia, terutama ras Mongol; Cina, Jepang, Korea. Di Jepang dan Korea ditemukan kira-kira 50-100 kasus per seratus ribu anak di bawah usia lima tahun. Jadi, kira-kira satu diantara seribu anak balita. Di Hawai bisa mencapai 145 anak per seratus ribu anak di bawah lima tahun. Penyakit ini, jelas Najib, jarang sekali ditemukan pada usia di bawah tiga bulan. "Mungkin karena bayi masih mendapat kekebalan dari ibunya atau gejalanya masih ringan sehingga tak ketahuan."
Di Indonesia sendiri, Kawasaki tergolong penyakit baru. Bahkan, belum diketahui pasti jumlah kasus yang muncul. Hanya saja, dalam dua tahun belakangan ini di Jakarta ditemukan puluhan kasus serupa.
Yang jadi penyulit, ungkap Najib, sampai saat ini penyakit kawasaki masih belum tersingkap seutuhnya, misalnya, hingga saat ini masih belum diketahui penyebabnya. Tak heran jika di beberapa negara masih berlangsung berbagai penelitian untuk mengetahui secara lebih teliti tentang penyakit ini.
Yang jelas, delapan puluh persen menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. "Paling banyak usia 1-2 tahun dan pada anak laki-laki. Pada anak di atas 12 tahun atau orang dewasa, kasus kawasaki belum dilaporkan," ujar Najib yang pernah mempelajari penyakit Kawasaki di Australia untuk beberapa waktu.
Nah, mengingat negara-negara tetangga di bagian utara dan selatan Indonesia banyak ditemui kasus kawasaki, jadi, kemungkinan Indonesia terkena lebih banyak cukup besar. "Seperti halnya penyakit Rubella atau campak Jerman. Dulu di Indonesia, kan, hampir tak ada. Sampai beberapa tahun kemudian baru tampak dan sekarang relatif lebih banyak."
PENYEBAB BELUM DIKETAHUI PASTI
Penyebab penyakitnya sendiri, tukas Najib, memang belum diketahui pasti. Tak seperti tifus, yang jelas disebabkan bakteri Salmonella. Dugaan penyebab Kawasaki cukup banyak, semisal karena infeksi virus. Hal ini berdasarkan pada gejala penyakit yang mengarah pada infeksi. "Tapi itu pun belum ada buktinya."
Yang jelas, gejalanya justru mirip gejala campak. Malah banyak orang tua bahkan dokter semula mengira anak tersebut terkena campak. Gejalanya antara lain, demam, lesu, sangat rewel dan serba salah, misalnya, didiamkan atau digendong tidak mau, bibir merah-merah dan agak bengkak, lidah pun merah seperti strawberry (strawberry tongue), rongga mulut tampak kemerahan, mungkin anak tak mau makan. Lalu ada bercak-bercak merah seperti campak di seluruh tubuh maupun pada telapak tangan dan kaki dan agak bengkak. Terkadang anak mengaruk-garuk badannya karena rasa gatal yang ditimbulkan. "Panas badan tinggi bervariasi antara 38-41 derajat Celcius berlangsung selama lima hari atau lebih. Kedua mata merah, tapi tak ada kotorannya."
Kecuali itu, gejala lainnya terdapat pembengkakan kelenjar getah bening di salah satu sisi pada leher, bisa sebelah kiri atau kanan saja.
BERBEDA PENANGANAN
Tapi, tentu saja Bu-Pak, seorang dokter ahli akan bisa membedakan kawasaki dengan campak. Hal ini penting mengingat penanganan kedua penyakit ini akan menimbulkan kesalahan dalam pengobatan. "Pada Kawasaki anak akan panas selama beberapa hari. Begitu timbul bercak-bercak, semisal di badan, telapak tangan dan kaki, panas badan anak akan menetap/tak hilang. Biasanya demam berlangsung selama 5 hari atau lebih." Berbeda dengan campak yang disertai batuk pilek, panas akan turun begitu timbul bercak pada tubuh.
Kemudian dalam fase penyembuhan, pada Kawasaki, kulit pada jari-jari tangan atau kaki akan mengelupas. "Sedangkan pada campak, bercak merahnya menjadi kehitaman dan beberapa minggu baru menghilang."
Nah, orang tua pun perlu tahu perbedaan ini. Jadi, bila muncul gejala-gejala kawasaki, jangan lantas mengira anak terkena campak. "Apalagi kadang-kadang orang tua bila mengganggap campak malah tak dibawa ke dokter dan tak diobati."
Sebab, jika orang tua menganggap enteng dan ternyata anaknya terserang kawasaki, kan repot. Perlu dicatat, Bu-Pak, memang kawasaki menjadi berbahaya bila timbul komplikasi ke jantung. Pada penderita kawasaki sebagian akan menderita komplikasi berupa kerusakan pembuluh darah koroner (pembuluh darah jantung) yang jika tak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal. Nah, karena itu kita perlu waspada.
Selain itu, penyakit kawasaki dapat menyebabkan gangguan irama jantung, menimbulkan radang pada kantong jantung. Biasanya kasus gangguan irama jantung muncul sepuluh hari pertama sejak timbul gejala kawasaki. "Lewat dari itu baru timbul gangguan pembuluh nadi koroner."
Untuk mengetahui adanya gangguan irama jantung, anak perlu diperiksa dengan alat EKG. "Kawasaki bisa didiagnosis dari gejalanya. Pemeriksaan darah seperti kadar trombosit maupun laju endap darah diperlukan." Keduanya akan menunjukkan peningkatan. Pemeriksaan EKG juga diperlukan; yang bisa langsung melihat dan mengukur besarnya pembuluh koroner jantung.
Gangguan yang paling serius, bisa merusak pembuluh nadi koroner. Kalau pembuluh nadi koroner terserang maka akan melebar dan berlekuk-lekuk. Pada kasus kawasaki, trombosit (sel-sel darah pembekunya) juga meningkat naik. "Bila trombosit meningkat maka darah akan mengental. Karena itu kadang-kadang bisa menyumbat di pembuluh darah koroner jantung." Akibat tersumbat, maka gejalanya seperti orang dewasa tua yang terkena penyakit jantung; kurang mendapat darah dan sebagian sel-sel jantung mati dan tak bisa bekerja dengan baik. "Akibatnya sangat fatal. Kematian timbul karena kelainan yang timbul pada pembuluh nadi koronernya." Karena itu, kehati-hatian perlu ditingkatkan. Sebaiknya, saran Najib, bila sudah diduga penyakit kawasaki, segera konsultasikan dengan dokter jantung anak untuk dilakukan ekokardiografi.
Perlu diketahui, lima puluh persen anak dengan penyakit kawasaki akan mengalami gangguan pada jantungnya. "Tanpa pengobatan yang sesuai, separuh dari lima puluh persen ini bisa menetap atau terus berlanjut dan separuhnya lagi akan sembuh."
PENGOBATAN
Pengobatan dilakukan lewat suntikan intravena; dilakukan empat kali atau selama 4 hari dengan dosis rendah. Tapi menurut penelitian terakhir, pemberian obat paling efektif diberikan dengan dosis tunggal; satu kali pemberian dengan dosis tinggi.
Selain itu, diberikan juga aspirin dosis tinggi dengan cara diminumkan. Gunanya mengurangi kekentalan darah.
Hasil pengobatannya dapat dikatakan bagus asal penanganannya cepat dilaksanakan. Hal ini memungkinkan jika Bapak-Ibu membawa anak begitu gejala awal diketahui. Yang terang, Bu-Pak, "pengobatan kawasaki harus dilakukan di rumah sakit," tegas Najib.
Kecuali itu, semua pasien yang diduga menderita kawasaki harus di-EKG (Ekokardiografi), sehingga timbulnya gangguan bisa diobati segera. Jika pengobatan dilakukan dengan sedini mungkin atau segera, maka bisa mencegah timbulnya komplikasi ke jantung. Pun jika timbul kelainan koroner jantung yang berat dan menetap, mungkin perlu dilakukan tindakan operasi.
Selain pengobatan, kondisi fisik anak pun harus baik agar dapat mempercepat proses penyembuhan. Terkadang karena anak rewel dan mulut merah, anak tak mau makan dan minum. "Karena itu harus dirawat di rumah sakit." Sebisa mungkin anak harus tetap makan seperti biasa, toh, tak ada yang dipantang.
Yang jelas, bila anak pernah terkena kawasaki, sangat kecil kemungkinan terjangkit kembali.
Sayangnya, serangkaian pengobatan yang harus dilakukan tergolong berbiaya cukup mahal. Karena hampir sebagian besar obat-obatannya masih impor. Semisal, obat Gammaglobulin; obat untuk zat kekebalan. Dosis pemakaiannya tergantung berat badan anak. Jadi semakin anak besar, semakin banyak kebutuhan obatnya. Sudah pasti makin mahal. "Untuk anak usia setahun saja kira-kira bisa mencapai sekitar 10 juta rupiah. Jika anaknya agak besar bisa sekitar 20 jutaan."
Baca lebih lanjut:
1. MedicineNet: Kawasaki Disease.
2. MayoClinic: Kawasaki Disease.
3. CBSNews: No Link Between Kawasaki, Travolta Death.
Sumber:
http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=02079&rubrik=sehat
Sabtu, 05 Desember 2009
Bunglon
Bunglon atau londok (bahasa Sunda) adalah sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Kadal lain yang masih sesuku adalah cecak terbang (Draco spp.) dan soa-soa (Hydrosaurus spp.).
Bunglon meliputi beberapa marga, seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon (suku Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
Bunglon Surai
Bunglon surai memiliki nama ilmiah Bronchocela jubata Duméril & Bibron, 1837. Dalam bahasa lain, dikenal dengan nama bunglon (Jkt., Jw.), londok atau lunduk (Sd.), atau green crested lizards (Ingg.). Nama lainnya dalam bahasa Inggris cukup menyesatkan: bloodsuckers, karena pada kenyataannya kadal ini tidak pernah menghisap darah.
Bunglon ini menyebar di pulau-pulau Jawa, Borneo, Bali, Singkep, Sulawesi, Karakelang, kepulauan Salibabu, dan Filipina.
Deskripsi tubuh
Bunglon kebun yang berukuran sedang, berekor panjang menjuntai. Panjang total hingga 550 mm, dan empat-perlimanya adalah ekor. Gerigi di tengkuk dan punggungnya lebih menyerupai surai ("jubata" artinya bersurai) daripada bentuk mahkota, tidak seperti kerabat dekatnya B. cristatella (crista: jambul, mahkota). Gerigi ini terdiri dari banyak sisik yang pipih panjang meruncing namun lunak serupa kulit.
Kepalanya bersegi-segi dan bersudut. Dagu dengan kantung lebar, bertulang lunak. Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus yang indah.
Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang bisa berubah menjadi coklat sampai kehitaman bila merasa terganggu. Sebuah bercak coklat kemerahan serupa karat terdapat di belakang mulut di bawah timpanum. Deretan bercak serupa itu, yang seringkali menyatu menjadi coretan-coretan, terdapat di bahu dan di sisi lateral bagian depan; semakin ke belakang semakin kabur warnanya.
Sisi ventral (sisi bawah tubuh) kekuningan sampai keputihan di dagu, leher, perut dan sisi bawah kaki. Telapak tangan dan kaki coklat kekuningan. Ekor di pangkal berwarna hijau belang-belang kebiruan, ke belakang makin kecoklatan kusam dengan belang-belang keputihan di ujungnya.
Sisik-sisik bunglon surai keras, kasar, berlunas kuat; ekornya terasa bersegi-segi. Perkecualiannya adalah sisik-sisik jambul, yang tidak berlunas dan agak lunak serupa kulit.
Kebiasaan
Bunglon yang kerap ditemukan di semak, perdu dan pohon-pohon peneduh di kebun dan pekarangan. Sering pula didapati terjatuh dari pohon atau perdu ketika mengejar mangsanya, namun dengan segera berlari menuju pohon terdekat.
Reptil ini memangsa berbagai macam serangga yang dijumpainya: kupu-kupu, ngengat, capung, lalat dan lain-lain. Untuk menipu mangsanya, bunglon ini kerap berdiam diri di pucuk pepohonan atau bergoyang-goyang pelan seolah tertiup angin. Sering juga bunglon surai terlihat meniti kabel listrik dekat rumah, untuk menyeberang dari satu tempat ke tempat lain.
Bunglon surai bertelur di tanah yang gembur, berpasir atau berserasah. Seperti umumnya anggota suku Agamidae, induk bunglon menggali tanah dengan mempergunakan moncongnya. Kulit telurnya berwarna putih, lentur agak liat serupa perkamen.
Sebuah pengamatan yang dilakukan di hutan Situgede, Bogor mencatat bahwa telur bunglon surai dipendam di tanah berpasir di bawah lapisan serasah, persisnya di bawah semak-semak di bagian hutan yang agak terbuka. Telur sebanyak dua buah, lonjong panjang lk. 7×40 mm, diletakkan berjajar dan ditimbun tanah tipis. Di Gunung Walat, Sukabumi, didapati telur yang diletakkan di lapisan humus yang halus di tengah-tengah jalan setapak.
Keistimewaan
Di saat Bunglon merasa terancam , Ia akan mengubah warna kulitnya menjadi serupa dengan warna lingkungan sekitarnya, sehingga keberadaannya tersamarkan. Fungsi penyamaran demikian disebut kamuflase. Hal ini berbeda dengan "mimikri", yakni penyamaran bentuk atau warna hewan yang menyerupai makhluk hidup lain.
Bunglon meliputi beberapa marga, seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon (suku Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
Bunglon Surai
Bunglon surai memiliki nama ilmiah Bronchocela jubata Duméril & Bibron, 1837. Dalam bahasa lain, dikenal dengan nama bunglon (Jkt., Jw.), londok atau lunduk (Sd.), atau green crested lizards (Ingg.). Nama lainnya dalam bahasa Inggris cukup menyesatkan: bloodsuckers, karena pada kenyataannya kadal ini tidak pernah menghisap darah.
Bunglon ini menyebar di pulau-pulau Jawa, Borneo, Bali, Singkep, Sulawesi, Karakelang, kepulauan Salibabu, dan Filipina.
Deskripsi tubuh
Bunglon kebun yang berukuran sedang, berekor panjang menjuntai. Panjang total hingga 550 mm, dan empat-perlimanya adalah ekor. Gerigi di tengkuk dan punggungnya lebih menyerupai surai ("jubata" artinya bersurai) daripada bentuk mahkota, tidak seperti kerabat dekatnya B. cristatella (crista: jambul, mahkota). Gerigi ini terdiri dari banyak sisik yang pipih panjang meruncing namun lunak serupa kulit.
Kepalanya bersegi-segi dan bersudut. Dagu dengan kantung lebar, bertulang lunak. Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus yang indah.
Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang bisa berubah menjadi coklat sampai kehitaman bila merasa terganggu. Sebuah bercak coklat kemerahan serupa karat terdapat di belakang mulut di bawah timpanum. Deretan bercak serupa itu, yang seringkali menyatu menjadi coretan-coretan, terdapat di bahu dan di sisi lateral bagian depan; semakin ke belakang semakin kabur warnanya.
Sisi ventral (sisi bawah tubuh) kekuningan sampai keputihan di dagu, leher, perut dan sisi bawah kaki. Telapak tangan dan kaki coklat kekuningan. Ekor di pangkal berwarna hijau belang-belang kebiruan, ke belakang makin kecoklatan kusam dengan belang-belang keputihan di ujungnya.
Sisik-sisik bunglon surai keras, kasar, berlunas kuat; ekornya terasa bersegi-segi. Perkecualiannya adalah sisik-sisik jambul, yang tidak berlunas dan agak lunak serupa kulit.
Kebiasaan
Bunglon yang kerap ditemukan di semak, perdu dan pohon-pohon peneduh di kebun dan pekarangan. Sering pula didapati terjatuh dari pohon atau perdu ketika mengejar mangsanya, namun dengan segera berlari menuju pohon terdekat.
Reptil ini memangsa berbagai macam serangga yang dijumpainya: kupu-kupu, ngengat, capung, lalat dan lain-lain. Untuk menipu mangsanya, bunglon ini kerap berdiam diri di pucuk pepohonan atau bergoyang-goyang pelan seolah tertiup angin. Sering juga bunglon surai terlihat meniti kabel listrik dekat rumah, untuk menyeberang dari satu tempat ke tempat lain.
Bunglon surai bertelur di tanah yang gembur, berpasir atau berserasah. Seperti umumnya anggota suku Agamidae, induk bunglon menggali tanah dengan mempergunakan moncongnya. Kulit telurnya berwarna putih, lentur agak liat serupa perkamen.
Sebuah pengamatan yang dilakukan di hutan Situgede, Bogor mencatat bahwa telur bunglon surai dipendam di tanah berpasir di bawah lapisan serasah, persisnya di bawah semak-semak di bagian hutan yang agak terbuka. Telur sebanyak dua buah, lonjong panjang lk. 7×40 mm, diletakkan berjajar dan ditimbun tanah tipis. Di Gunung Walat, Sukabumi, didapati telur yang diletakkan di lapisan humus yang halus di tengah-tengah jalan setapak.
Keistimewaan
Di saat Bunglon merasa terancam , Ia akan mengubah warna kulitnya menjadi serupa dengan warna lingkungan sekitarnya, sehingga keberadaannya tersamarkan. Fungsi penyamaran demikian disebut kamuflase. Hal ini berbeda dengan "mimikri", yakni penyamaran bentuk atau warna hewan yang menyerupai makhluk hidup lain.
Jenglot
Secara fisik, sosok jenglot menyerupai monster yang hidup, dengan bagian tubuhnya bisa berbentuk seperti tubuh manusia, ular atau ikan. Besar tubuh makluk mistis ini umumnya sekitar 15 cm dan panjangnya 15-16 cm serta memiliki kuku panjang.
Daging pada tubuhnya terlihat mengeras (seperti fosil), dengan rambut kusut yang panjang dan berwarna pirang. Mereka yang meyakini keberadaan jenglot sebagai makluk hidup, menilai bahwa rambut jenglot bisa tumbuh seperti halnya rambut manusia.
Kaki-kakinya menempel jadi satu sehingga tampak seperti kaki putri duyung, dengan tampilan wajah yang aneh dan cowong.
Jenglot diyakini banyak ditemukan di Indonesia, khususnya di Jawa. Kebanyakan ditemukan oleh paranormal setelah mereka menjalani upacara supranatural seperti semedi. Katanya, jenglot bisa ditemukan di bawah tanah, di atap rumah rusak yang tak dihuni atau di batang sebuah pohon besar.
Jenglot memakan darah, baik darah hewan (biasanya kambing) atau darah manusia.
Disebutkan, jenglot tidak langsung menghisap darah yang disajikan kepadanya. Pemilik jenglot biasanya menaruh makluk itu dekat semangkuk darah. Meski darah itu tak disentuhnya, tapi diyakini bahwa jenglot bisa menyerap kandungan gizi darah itu dengan caranya sendiri.
Di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatra, sudah berkali-kali diadakan acara pameran jenglot, dan biasanya makluk itu ditempatkan dalam sebuah kotak kaca untuk dipertontonkan guna mendapatkan imbalan.
Jenglot juga bisa jadi koleksi pribadi para peminat supranatural. Meski demikian, pernah terjadi pula bahwa jenglot yang dipamerkan ternyata palsu. Dia hanyalah seekor monyet atau ikan yang dirias atau diberi aksesori dan pernak-pernik hiasan sedemikian rupa sehingga menyerupai jenglot.
Sejauh ini, belum banyak penelitian tentang contoh-contoh jenglot yang pernah ditampilkan. Namun, bagi sebagian masyarakat Jawa dan Sumatra, makluk itu sudah terlanjur dipercaya sebagai mitos yang nyata adanya. Hanya saja, jenglot diyakini bukan makluk hidup yang sesungguhnya, melainkan makluk mati yang dihidupkan kembali dengan tenaga supranatural.
Kamis, 03 Desember 2009
Avast 4 Professional Edition
Avast 4 Professional Edition merupakan antivirus yang bersetifikat lengkap dari ICSA & Checkmark antivirus, bersertifikat Checkmark anti-spyware & anti-rootkit paket perangkat lunak untuk perusahaan dan pemakaian rumah yang canggih untuk digunakan.
Avast Professional Edition mencakup on demand scanner dengan dua antarmuka pengguna, sebuah skinnable antarmuka sederhana: hanya dengan memilih apa yang ingin anda scan dan tekan tombol play, user interface sudah disempurnakan pada access scanner: e-mail, instant messaging: ICQ atau Miranda, network traffic: lightweight firewall, P2P perlindungan bagi Kazaa, BitTorrent, Keamanan Web : semua lalu lintas HTTP, script blocker.
Avast Professional Edition tersedia dalam 32 bahasa. update-download dan diinstal secara otomatis. Beberapa keunggulan Avast 4 Professional Edition dari produk sebelumnya:
Avast Professional Edition mencakup on demand scanner dengan dua antarmuka pengguna, sebuah skinnable antarmuka sederhana: hanya dengan memilih apa yang ingin anda scan dan tekan tombol play, user interface sudah disempurnakan pada access scanner: e-mail, instant messaging: ICQ atau Miranda, network traffic: lightweight firewall, P2P perlindungan bagi Kazaa, BitTorrent, Keamanan Web : semua lalu lintas HTTP, script blocker.
Avast Professional Edition tersedia dalam 32 bahasa. update-download dan diinstal secara otomatis. Beberapa keunggulan Avast 4 Professional Edition dari produk sebelumnya:
- Avast! sekarang berisi built-in anti-rootkit
- Avast! kini hadir dengan built-in anti-spyware
- Fitur baru avast dapat mempertahanan diri untuk mencegah aktif atau menghentikan malware dari proses avast serta merusak file dan item registri avast sendiri
- Kercepatan Scan virus (persentase kerja yang dilakukan sangat cepat)
- Perbaikan dalam scanner boot-time (deteksi & penghapusan file tersembunyi atau sulit untuk dihapus)
- Perbaikan di banyak unpackers
- ACE dan RAR unpackers sekarang bekerja bahkan pada waktu boot-scanner
- Keamanan Instant Messager
- Perbaikan dalam penanganan stream NTFS
- Internet Mail provider sekarang menampilkan nama mengirim / menerima program di tooltip dari ikon taskbar
- Menambahkan dukungan untuk 64-bit WHS connector (tersedia dalam WHS Power Pack 1)
- Pemutakhiran kinerja sangat baik, terutama dalam kasus-kasus di mana banyak tahap sedang download (misalnya avast! Instalasi dengan definisi virus yang sudah ketinggalan zaman)
- Memutuskan suatu masalah kompatibilitas dengan Acronis TrueImage (XP 64-bit only)
- Tes kompatibilitas dengan Vista SP1 dan XP SP